Pasar Raya Kurang Pasokan Produk Kalimatan

KALIMANTANVIEW.com - Pasaraya The Pride of Indonesia di kawasan Blok M Jakarta merupakan satu-satunya Departemen Store yang menjual sekaligus mempromosikan kerajinan tangan karya Indonesia, dari Sabang sampai Merauke tersedia disana . Namun terlihat pasokan kerajinan tangan Pulau terbesar di Indonesia Kalimantan hanya terdapat sedikit saja, mungkin kalau di presentasekan hanya 10 persen dari kerajinan tangan yang ada yakni kerajinan getah kayu yang ada di lantai 3.
Mercendiser Pasar Raya Ridwan menjelaskan, terdapat beberapa hal yang dihadapi pihak Pasar Raya dalam memenuhi produk Kalimantan, pertama adalah jarak antara supplier sehingga ada beberapa pertimbangan supplier seperti kesulitan kontrol barang dagangan, kedua sistem kerjasama dari pihak supplier inginnya beli putus, dan kurangnya pengrajin Kalimantan yang menjual produk lewat website, yang ada hanya ulasan saja.
“Bila ada pameran kebanyakan mereka titip dengan pemda yang kebetulan ikut pameran, jarang yang secara independent melakukan pameran sendiri,” kata Ridwan menjawab petanyaan melalui email beberapa waktu lalu.
Dia menambahkan, komunikasi yang pernah  dilakukan pihak Pasar Raya yaitu melalui web, namun belum ada respon, dan mencoba telepon  tidak tersambung. “Semoga dari kalimantan view magazine dapat menjembatani dalam upaya promosi kerajinan Kalimantan,” harap Ridwan .(ysf)

Share this:

CONVERSATION

Pasar Raya Kurang Pasokan Produk Kalimatan
KALIMANTANVIEW.com - Pasaraya The Pride of Indonesia di kawasan Blok M Jakarta merupakan satu-satunya Departemen Store yang menjual sekaligus mempromosikan kerajinan tangan karya Indonesia, dari Sabang sampai Merauke tersedia disana . Namun terlihat pasokan kerajinan tangan Pulau terbesar di Indonesia Kalimantan hanya terdapat sedikit saja, mungkin kalau di presentasekan hanya 10 persen dari kerajinan tangan yang ada yakni kerajinan getah kayu yang ada di lantai 3.
Mercendiser Pasar Raya Ridwan menjelaskan, terdapat beberapa hal yang dihadapi pihak Pasar Raya dalam memenuhi produk Kalimantan, pertama adalah jarak antara supplier sehingga ada beberapa pertimbangan supplier seperti kesulitan kontrol barang dagangan, kedua sistem kerjasama dari pihak supplier inginnya beli putus, dan kurangnya pengrajin Kalimantan yang menjual produk lewat website, yang ada hanya ulasan saja.
“Bila ada pameran kebanyakan mereka titip dengan pemda yang kebetulan ikut pameran, jarang yang secara independent melakukan pameran sendiri,” kata Ridwan menjawab petanyaan melalui email beberapa waktu lalu.
Dia menambahkan, komunikasi yang pernah  dilakukan pihak Pasar Raya yaitu melalui web, namun belum ada respon, dan mencoba telepon  tidak tersambung. “Semoga dari kalimantan view magazine dapat menjembatani dalam upaya promosi kerajinan Kalimantan,” harap Ridwan .(ysf)
«
Next

Posting Lebih Baru

»
Previous

Posting Lama