Pemkot Tangerang gelontorkan anggaran Rp.20,1 M dari APBD 2014 untuk bangun jembatan

KALIMANTAN VIEW - Pemerintah KotaTotal Anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 20,1 miliar dari APBD 2014.

Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tangerang Ruta Ireng mengatakan, pembangunan jembatan baru ini bertujuan untuk meningkatkan aksesbilitas warga Kota Tangerang dalam kesehariannya, baik bidang perekonomian, sosial, maupun budaya.

"Penambahan pembangunan 12 jembatan untuk kemudahan sarana dan prasarana perhubungan," katanya.
Tangerang akan membangun 12 jembatan baru di tahun 2014.
 
Menurutnya, bagian wilayah Kota Tangerang banyak yang dibelah tiga sungai besar dan sejumlah kali. Tiga sungai besar yaitu Sungai Cisadane, Kali Cirarab, dan Kali Angke. Ketiganya berhulu di Bogor dan berhilir di Laut Jawa. Ada pula beberapa kali dintaranya Kali Sabi, Kali Pesanggrahan, Kali Cantiga,

"Praktis dengan keberadaan sungai dan kali ini, banyak membuahkan tantangan tersendiri bagi Pemkot Tangerang untuk menyediakan banyak jembatan sebagai sarana perhubungan masyarakat dan barang, yang melintasi sungai dan kali," kata Ruta.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas PU Herry C Truna Jaya mengatakan, salah satu jembatan baru yang dalam waktu dekat dibangun adalah Jembatan Pintu Air 10 yang merpakan salah satu akses masyarakat dari Kota dan Kabupaten Tangerang ke Bandara Soekarno Hatta. “Untuk di Jembatan Pintu Air 10 sudah ada DED nya,” katanya.

Menurutnya Herry, jembatan baru tersebut dibangun di samping jembatan pintu air 10 yang sudah ada sebelumnya. Pasalnya, jembatan pintu air 10 dengan ukuran panjang 160 meter dan lebar 9 meter  ini sudah tidak bisa menampung banyaknya lalu lintas kendaraan yang kerap melintas.

"Kerap terjadi penumpukan kendaraan akibat padatnya lalu lintas yang melewati jembatan tersebut. Diharapkan setelah jadi, bisa mengurangi kemacetan,"Katanya.

Capres Joko Widodo (Jokowi) menyambangi Pondok Pesantren Darussalam, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel). Kedatangannya kali ini guna bersilaturahmi dengan pimpinan pondok pesatren KH Tuan Guru Wildan Salman, yang merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Kalsel.

Tiba di pesantren, Jokowi langsung disambut tuan guru dan para pimpinan pondok pesantren. Tak lama, ia diminta naik ke atas mimbar untuk memberikan tausiyah oleh tuan guru. Namun, ia memilih bercerita perjalanan kariernya, yang berawal dari seorang pengusaha kayu hingga menjadi capres saat ini.
Dengan gaya bicaranya yang jenaka, apa yang diceritakan Jokowi itu langsung disambut tawa para hadirin. Kisah Jokowi itu berhasil mengocok perut para santri.
"Sebetulnya saya hidup di ekspor, dunia usaha, produk kayu. Kemudian 9 tahun lalu, karena ada Pilkada di Solo, kemudian temen-teman saya dorong. Yasudah saya ikut. Setelah ikut, saya adalah orang yang tidak terkenal, tapi karena maju. Bismillah...karena Allah. Kecelakaan dan jadi (menang Pilkada Solo)," ucap Jokowi disambut tawa para hadirin, Minggu (25/5/2014).

Jokowi lalu bercerita saat pertama kali dirinya diminta menjadi capres, namun di satu sisi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, ia yang mengaku tak punya kerabat atau relasi yang cukup banyak di Jakarta, akhirnya menerima mandat dari partainya PDIP menjadi capres.

"Di Jakarta saya nggak punya rumah. Ya saya nginep di rumah dinas. 2 Tahun jabat, saya nggak minta, nggak lobi-lobi. Ditetapkan lagi jadi capres 14 Maret lalu. Saat itu saya sampaikan bismillahirahmanirahim...saya siap melaksanakan..." kenang Jokowi.

Di hadapan ribuan santri, mantan Walikota Solo itu mengakui tidak seperti tokoh lainnya, yang mempunyai perawakan gagah dan tampan. "‎Saya memang kurus. Berat badan saya 54 kilo, tinggi 174 cm. Kalau naik bisa, turun bisa. Naik kadang hanya 3 ons. Paling banyak setengah kilo, dan kelihatannya tidak bisa lagi dinaikkan."‎

"Makanya, banyak yang minta Pak Jokowi makan yang banyak, biar agak gemuk. Gagah. Waduh, saya adanya seperti ini," sambung Jokowi yang disambut tawa para hadirin.

Tak hanya di situ, Jokowi kembali menimpali pengakuan soal wajah dirinya yang kekampungan itu. "Banyak orang di TV bilang saya wajah ndeso, yasudah saya terima apa adanya. Alhamdulilah, gimana pun ini pemberian Allah. Harus disyukuri," ucapnya pasrah. (Riz)
- See more at: http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2054542/perkenalkan-diri-jokowi-ditertawai-ribuan-santri-di-kalsel#sthash.19qU4tBQ.dpuf
Capres Joko Widodo (Jokowi) menyambangi Pondok Pesantren Darussalam, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel). Kedatangannya kali ini guna bersilaturahmi dengan pimpinan pondok pesatren KH Tuan Guru Wildan Salman, yang merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Kalsel.

Tiba di pesantren, Jokowi langsung disambut tuan guru dan para pimpinan pondok pesantren. Tak lama, ia diminta naik ke atas mimbar untuk memberikan tausiyah oleh tuan guru. Namun, ia memilih bercerita perjalanan kariernya, yang berawal dari seorang pengusaha kayu hingga menjadi capres saat ini.
Dengan gaya bicaranya yang jenaka, apa yang diceritakan Jokowi itu langsung disambut tawa para hadirin. Kisah Jokowi itu berhasil mengocok perut para santri.
"Sebetulnya saya hidup di ekspor, dunia usaha, produk kayu. Kemudian 9 tahun lalu, karena ada Pilkada di Solo, kemudian temen-teman saya dorong. Yasudah saya ikut. Setelah ikut, saya adalah orang yang tidak terkenal, tapi karena maju. Bismillah...karena Allah. Kecelakaan dan jadi (menang Pilkada Solo)," ucap Jokowi disambut tawa para hadirin, Minggu (25/5/2014).

Jokowi lalu bercerita saat pertama kali dirinya diminta menjadi capres, namun di satu sisi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, ia yang mengaku tak punya kerabat atau relasi yang cukup banyak di Jakarta, akhirnya menerima mandat dari partainya PDIP menjadi capres.

"Di Jakarta saya nggak punya rumah. Ya saya nginep di rumah dinas. 2 Tahun jabat, saya nggak minta, nggak lobi-lobi. Ditetapkan lagi jadi capres 14 Maret lalu. Saat itu saya sampaikan bismillahirahmanirahim...saya siap melaksanakan..." kenang Jokowi.

Di hadapan ribuan santri, mantan Walikota Solo itu mengakui tidak seperti tokoh lainnya, yang mempunyai perawakan gagah dan tampan. "‎Saya memang kurus. Berat badan saya 54 kilo, tinggi 174 cm. Kalau naik bisa, turun bisa. Naik kadang hanya 3 ons. Paling banyak setengah kilo, dan kelihatannya tidak bisa lagi dinaikkan."‎

"Makanya, banyak yang minta Pak Jokowi makan yang banyak, biar agak gemuk. Gagah. Waduh, saya adanya seperti ini," sambung Jokowi yang disambut tawa para hadirin.

Tak hanya di situ, Jokowi kembali menimpali pengakuan soal wajah dirinya yang kekampungan itu. "Banyak orang di TV bilang saya wajah ndeso, yasudah saya terima apa adanya. Alhamdulilah, gimana pun ini pemberian Allah. Harus disyukuri," ucapnya pasrah. (Riz)
- See more at: http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2054542/perkenalkan-diri-jokowi-ditertawai-ribuan-santri-di-kalsel#sthash.19qU4tBQ.dpuf
Capres Joko Widodo (Jokowi) menyambangi Pondok Pesantren Darussalam, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel). Kedatangannya kali ini guna bersilaturahmi dengan pimpinan pondok pesatren KH Tuan Guru Wildan Salman, yang merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Kalsel.

Tiba di pesantren, Jokowi langsung disambut tuan guru dan para pimpinan pondok pesantren. Tak lama, ia diminta naik ke atas mimbar untuk memberikan tausiyah oleh tuan guru. Namun, ia memilih bercerita perjalanan kariernya, yang berawal dari seorang pengusaha kayu hingga menjadi capres saat ini.
Dengan gaya bicaranya yang jenaka, apa yang diceritakan Jokowi itu langsung disambut tawa para hadirin. Kisah Jokowi itu berhasil mengocok perut para santri.
"Sebetulnya saya hidup di ekspor, dunia usaha, produk kayu. Kemudian 9 tahun lalu, karena ada Pilkada di Solo, kemudian temen-teman saya dorong. Yasudah saya ikut. Setelah ikut, saya adalah orang yang tidak terkenal, tapi karena maju. Bismillah...karena Allah. Kecelakaan dan jadi (menang Pilkada Solo)," ucap Jokowi disambut tawa para hadirin, Minggu (25/5/2014).

Jokowi lalu bercerita saat pertama kali dirinya diminta menjadi capres, namun di satu sisi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, ia yang mengaku tak punya kerabat atau relasi yang cukup banyak di Jakarta, akhirnya menerima mandat dari partainya PDIP menjadi capres.

"Di Jakarta saya nggak punya rumah. Ya saya nginep di rumah dinas. 2 Tahun jabat, saya nggak minta, nggak lobi-lobi. Ditetapkan lagi jadi capres 14 Maret lalu. Saat itu saya sampaikan bismillahirahmanirahim...saya siap melaksanakan..." kenang Jokowi.

Di hadapan ribuan santri, mantan Walikota Solo itu mengakui tidak seperti tokoh lainnya, yang mempunyai perawakan gagah dan tampan. "‎Saya memang kurus. Berat badan saya 54 kilo, tinggi 174 cm. Kalau naik bisa, turun bisa. Naik kadang hanya 3 ons. Paling banyak setengah kilo, dan kelihatannya tidak bisa lagi dinaikkan."‎

"Makanya, banyak yang minta Pak Jokowi makan yang banyak, biar agak gemuk. Gagah. Waduh, saya adanya seperti ini," sambung Jokowi yang disambut tawa para hadirin.

Tak hanya di situ, Jokowi kembali menimpali pengakuan soal wajah dirinya yang kekampungan itu. "Banyak orang di TV bilang saya wajah ndeso, yasudah saya terima apa adanya. Alhamdulilah, gimana pun ini pemberian Allah. Harus disyukuri," ucapnya pasrah. (Riz)
- See more at: http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2054542/perkenalkan-diri-jokowi-ditertawai-ribuan-santri-di-kalsel#sthash.19qU4tBQ.dpuf
Capres Joko Widodo (Jokowi) menyambangi Pondok Pesantren Darussalam, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel). Kedatangannya kali ini guna bersilaturahmi dengan pimpinan pondok pesatren KH Tuan Guru Wildan Salman, yang merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Kalsel.

Tiba di pesantren, Jokowi langsung disambut tuan guru dan para pimpinan pondok pesantren. Tak lama, ia diminta naik ke atas mimbar untuk memberikan tausiyah oleh tuan guru. Namun, ia memilih bercerita perjalanan kariernya, yang berawal dari seorang pengusaha kayu hingga menjadi capres saat ini.
Dengan gaya bicaranya yang jenaka, apa yang diceritakan Jokowi itu langsung disambut tawa para hadirin. Kisah Jokowi itu berhasil mengocok perut para santri.
"Sebetulnya saya hidup di ekspor, dunia usaha, produk kayu. Kemudian 9 tahun lalu, karena ada Pilkada di Solo, kemudian temen-teman saya dorong. Yasudah saya ikut. Setelah ikut, saya adalah orang yang tidak terkenal, tapi karena maju. Bismillah...karena Allah. Kecelakaan dan jadi (menang Pilkada Solo)," ucap Jokowi disambut tawa para hadirin, Minggu (25/5/2014).

Jokowi lalu bercerita saat pertama kali dirinya diminta menjadi capres, namun di satu sisi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, ia yang mengaku tak punya kerabat atau relasi yang cukup banyak di Jakarta, akhirnya menerima mandat dari partainya PDIP menjadi capres.

"Di Jakarta saya nggak punya rumah. Ya saya nginep di rumah dinas. 2 Tahun jabat, saya nggak minta, nggak lobi-lobi. Ditetapkan lagi jadi capres 14 Maret lalu. Saat itu saya sampaikan bismillahirahmanirahim...saya siap melaksanakan..." kenang Jokowi.

Di hadapan ribuan santri, mantan Walikota Solo itu mengakui tidak seperti tokoh lainnya, yang mempunyai perawakan gagah dan tampan. "‎Saya memang kurus. Berat badan saya 54 kilo, tinggi 174 cm. Kalau naik bisa, turun bisa. Naik kadang hanya 3 ons. Paling banyak setengah kilo, dan kelihatannya tidak bisa lagi dinaikkan."‎

"Makanya, banyak yang minta Pak Jokowi makan yang banyak, biar agak gemuk. Gagah. Waduh, saya adanya seperti ini," sambung Jokowi yang disambut tawa para hadirin.

Tak hanya di situ, Jokowi kembali menimpali pengakuan soal wajah dirinya yang kekampungan itu. "Banyak orang di TV bilang saya wajah ndeso, yasudah saya terima apa adanya. Alhamdulilah, gimana pun ini pemberian Allah. Harus disyukuri," ucapnya pasrah. (Riz)
- See more at: http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2054542/perkenalkan-diri-jokowi-ditertawai-ribuan-santri-di-kalsel#sthash.19qU4tBQ.dpuf
Capres Joko Widodo (Jokowi) menyambangi Pondok Pesantren Darussalam, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel). Kedatangannya kali ini guna bersilaturahmi dengan pimpinan pondok pesatren KH Tuan Guru Wildan Salman, yang merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Kalsel.

Tiba di pesantren, Jokowi langsung disambut tuan guru dan para pimpinan pondok pesantren. Tak lama, ia diminta naik ke atas mimbar untuk memberikan tausiyah oleh tuan guru. Namun, ia memilih bercerita perjalanan kariernya, yang berawal dari seorang pengusaha kayu hingga menjadi capres saat ini.
Dengan gaya bicaranya yang jenaka, apa yang diceritakan Jokowi itu langsung disambut tawa para hadirin. Kisah Jokowi itu berhasil mengocok perut para santri.
"Sebetulnya saya hidup di ekspor, dunia usaha, produk kayu. Kemudian 9 tahun lalu, karena ada Pilkada di Solo, kemudian temen-teman saya dorong. Yasudah saya ikut. Setelah ikut, saya adalah orang yang tidak terkenal, tapi karena maju. Bismillah...karena Allah. Kecelakaan dan jadi (menang Pilkada Solo)," ucap Jokowi disambut tawa para hadirin, Minggu (25/5/2014).

Jokowi lalu bercerita saat pertama kali dirinya diminta menjadi capres, namun di satu sisi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, ia yang mengaku tak punya kerabat atau relasi yang cukup banyak di Jakarta, akhirnya menerima mandat dari partainya PDIP menjadi capres.

"Di Jakarta saya nggak punya rumah. Ya saya nginep di rumah dinas. 2 Tahun jabat, saya nggak minta, nggak lobi-lobi. Ditetapkan lagi jadi capres 14 Maret lalu. Saat itu saya sampaikan bismillahirahmanirahim...saya siap melaksanakan..." kenang Jokowi.

Di hadapan ribuan santri, mantan Walikota Solo itu mengakui tidak seperti tokoh lainnya, yang mempunyai perawakan gagah dan tampan. "‎Saya memang kurus. Berat badan saya 54 kilo, tinggi 174 cm. Kalau naik bisa, turun bisa. Naik kadang hanya 3 ons. Paling banyak setengah kilo, dan kelihatannya tidak bisa lagi dinaikkan."‎

"Makanya, banyak yang minta Pak Jokowi makan yang banyak, biar agak gemuk. Gagah. Waduh, saya adanya seperti ini," sambung Jokowi yang disambut tawa para hadirin.

Tak hanya di situ, Jokowi kembali menimpali pengakuan soal wajah dirinya yang kekampungan itu. "Banyak orang di TV bilang saya wajah ndeso, yasudah saya terima apa adanya. Alhamdulilah, gimana pun ini pemberian Allah. Harus disyukuri," ucapnya pasrah. (Riz)
- See more at: http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2054542/perkenalkan-diri-jokowi-ditertawai-ribuan-santri-di-kalsel#sthash.19qU4tBQ.dpuf

Share this:

CONVERSATION

Pemkot Tangerang gelontorkan anggaran Rp.20,1 M dari APBD 2014 untuk bangun  jembatan
KALIMANTAN VIEW - Pemerintah KotaTotal Anggaran yang digelontorkan sebesar Rp 20,1 miliar dari APBD 2014.

Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Tangerang Ruta Ireng mengatakan, pembangunan jembatan baru ini bertujuan untuk meningkatkan aksesbilitas warga Kota Tangerang dalam kesehariannya, baik bidang perekonomian, sosial, maupun budaya.

"Penambahan pembangunan 12 jembatan untuk kemudahan sarana dan prasarana perhubungan," katanya.
Tangerang akan membangun 12 jembatan baru di tahun 2014.
 
Menurutnya, bagian wilayah Kota Tangerang banyak yang dibelah tiga sungai besar dan sejumlah kali. Tiga sungai besar yaitu Sungai Cisadane, Kali Cirarab, dan Kali Angke. Ketiganya berhulu di Bogor dan berhilir di Laut Jawa. Ada pula beberapa kali dintaranya Kali Sabi, Kali Pesanggrahan, Kali Cantiga,

"Praktis dengan keberadaan sungai dan kali ini, banyak membuahkan tantangan tersendiri bagi Pemkot Tangerang untuk menyediakan banyak jembatan sebagai sarana perhubungan masyarakat dan barang, yang melintasi sungai dan kali," kata Ruta.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas PU Herry C Truna Jaya mengatakan, salah satu jembatan baru yang dalam waktu dekat dibangun adalah Jembatan Pintu Air 10 yang merpakan salah satu akses masyarakat dari Kota dan Kabupaten Tangerang ke Bandara Soekarno Hatta. “Untuk di Jembatan Pintu Air 10 sudah ada DED nya,” katanya.

Menurutnya Herry, jembatan baru tersebut dibangun di samping jembatan pintu air 10 yang sudah ada sebelumnya. Pasalnya, jembatan pintu air 10 dengan ukuran panjang 160 meter dan lebar 9 meter  ini sudah tidak bisa menampung banyaknya lalu lintas kendaraan yang kerap melintas.

"Kerap terjadi penumpukan kendaraan akibat padatnya lalu lintas yang melewati jembatan tersebut. Diharapkan setelah jadi, bisa mengurangi kemacetan,"Katanya.
Capres Joko Widodo (Jokowi) menyambangi Pondok Pesantren Darussalam, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel). Kedatangannya kali ini guna bersilaturahmi dengan pimpinan pondok pesatren KH Tuan Guru Wildan Salman, yang merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Kalsel.

Tiba di pesantren, Jokowi langsung disambut tuan guru dan para pimpinan pondok pesantren. Tak lama, ia diminta naik ke atas mimbar untuk memberikan tausiyah oleh tuan guru. Namun, ia memilih bercerita perjalanan kariernya, yang berawal dari seorang pengusaha kayu hingga menjadi capres saat ini.
Dengan gaya bicaranya yang jenaka, apa yang diceritakan Jokowi itu langsung disambut tawa para hadirin. Kisah Jokowi itu berhasil mengocok perut para santri.
"Sebetulnya saya hidup di ekspor, dunia usaha, produk kayu. Kemudian 9 tahun lalu, karena ada Pilkada di Solo, kemudian temen-teman saya dorong. Yasudah saya ikut. Setelah ikut, saya adalah orang yang tidak terkenal, tapi karena maju. Bismillah...karena Allah. Kecelakaan dan jadi (menang Pilkada Solo)," ucap Jokowi disambut tawa para hadirin, Minggu (25/5/2014).

Jokowi lalu bercerita saat pertama kali dirinya diminta menjadi capres, namun di satu sisi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, ia yang mengaku tak punya kerabat atau relasi yang cukup banyak di Jakarta, akhirnya menerima mandat dari partainya PDIP menjadi capres.

"Di Jakarta saya nggak punya rumah. Ya saya nginep di rumah dinas. 2 Tahun jabat, saya nggak minta, nggak lobi-lobi. Ditetapkan lagi jadi capres 14 Maret lalu. Saat itu saya sampaikan bismillahirahmanirahim...saya siap melaksanakan..." kenang Jokowi.

Di hadapan ribuan santri, mantan Walikota Solo itu mengakui tidak seperti tokoh lainnya, yang mempunyai perawakan gagah dan tampan. "‎Saya memang kurus. Berat badan saya 54 kilo, tinggi 174 cm. Kalau naik bisa, turun bisa. Naik kadang hanya 3 ons. Paling banyak setengah kilo, dan kelihatannya tidak bisa lagi dinaikkan."‎

"Makanya, banyak yang minta Pak Jokowi makan yang banyak, biar agak gemuk. Gagah. Waduh, saya adanya seperti ini," sambung Jokowi yang disambut tawa para hadirin.

Tak hanya di situ, Jokowi kembali menimpali pengakuan soal wajah dirinya yang kekampungan itu. "Banyak orang di TV bilang saya wajah ndeso, yasudah saya terima apa adanya. Alhamdulilah, gimana pun ini pemberian Allah. Harus disyukuri," ucapnya pasrah. (Riz)
- See more at: http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2054542/perkenalkan-diri-jokowi-ditertawai-ribuan-santri-di-kalsel#sthash.19qU4tBQ.dpuf
Capres Joko Widodo (Jokowi) menyambangi Pondok Pesantren Darussalam, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel). Kedatangannya kali ini guna bersilaturahmi dengan pimpinan pondok pesatren KH Tuan Guru Wildan Salman, yang merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Kalsel.

Tiba di pesantren, Jokowi langsung disambut tuan guru dan para pimpinan pondok pesantren. Tak lama, ia diminta naik ke atas mimbar untuk memberikan tausiyah oleh tuan guru. Namun, ia memilih bercerita perjalanan kariernya, yang berawal dari seorang pengusaha kayu hingga menjadi capres saat ini.
Dengan gaya bicaranya yang jenaka, apa yang diceritakan Jokowi itu langsung disambut tawa para hadirin. Kisah Jokowi itu berhasil mengocok perut para santri.
"Sebetulnya saya hidup di ekspor, dunia usaha, produk kayu. Kemudian 9 tahun lalu, karena ada Pilkada di Solo, kemudian temen-teman saya dorong. Yasudah saya ikut. Setelah ikut, saya adalah orang yang tidak terkenal, tapi karena maju. Bismillah...karena Allah. Kecelakaan dan jadi (menang Pilkada Solo)," ucap Jokowi disambut tawa para hadirin, Minggu (25/5/2014).

Jokowi lalu bercerita saat pertama kali dirinya diminta menjadi capres, namun di satu sisi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, ia yang mengaku tak punya kerabat atau relasi yang cukup banyak di Jakarta, akhirnya menerima mandat dari partainya PDIP menjadi capres.

"Di Jakarta saya nggak punya rumah. Ya saya nginep di rumah dinas. 2 Tahun jabat, saya nggak minta, nggak lobi-lobi. Ditetapkan lagi jadi capres 14 Maret lalu. Saat itu saya sampaikan bismillahirahmanirahim...saya siap melaksanakan..." kenang Jokowi.

Di hadapan ribuan santri, mantan Walikota Solo itu mengakui tidak seperti tokoh lainnya, yang mempunyai perawakan gagah dan tampan. "‎Saya memang kurus. Berat badan saya 54 kilo, tinggi 174 cm. Kalau naik bisa, turun bisa. Naik kadang hanya 3 ons. Paling banyak setengah kilo, dan kelihatannya tidak bisa lagi dinaikkan."‎

"Makanya, banyak yang minta Pak Jokowi makan yang banyak, biar agak gemuk. Gagah. Waduh, saya adanya seperti ini," sambung Jokowi yang disambut tawa para hadirin.

Tak hanya di situ, Jokowi kembali menimpali pengakuan soal wajah dirinya yang kekampungan itu. "Banyak orang di TV bilang saya wajah ndeso, yasudah saya terima apa adanya. Alhamdulilah, gimana pun ini pemberian Allah. Harus disyukuri," ucapnya pasrah. (Riz)
- See more at: http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2054542/perkenalkan-diri-jokowi-ditertawai-ribuan-santri-di-kalsel#sthash.19qU4tBQ.dpuf
Capres Joko Widodo (Jokowi) menyambangi Pondok Pesantren Darussalam, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel). Kedatangannya kali ini guna bersilaturahmi dengan pimpinan pondok pesatren KH Tuan Guru Wildan Salman, yang merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Kalsel.

Tiba di pesantren, Jokowi langsung disambut tuan guru dan para pimpinan pondok pesantren. Tak lama, ia diminta naik ke atas mimbar untuk memberikan tausiyah oleh tuan guru. Namun, ia memilih bercerita perjalanan kariernya, yang berawal dari seorang pengusaha kayu hingga menjadi capres saat ini.
Dengan gaya bicaranya yang jenaka, apa yang diceritakan Jokowi itu langsung disambut tawa para hadirin. Kisah Jokowi itu berhasil mengocok perut para santri.
"Sebetulnya saya hidup di ekspor, dunia usaha, produk kayu. Kemudian 9 tahun lalu, karena ada Pilkada di Solo, kemudian temen-teman saya dorong. Yasudah saya ikut. Setelah ikut, saya adalah orang yang tidak terkenal, tapi karena maju. Bismillah...karena Allah. Kecelakaan dan jadi (menang Pilkada Solo)," ucap Jokowi disambut tawa para hadirin, Minggu (25/5/2014).

Jokowi lalu bercerita saat pertama kali dirinya diminta menjadi capres, namun di satu sisi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, ia yang mengaku tak punya kerabat atau relasi yang cukup banyak di Jakarta, akhirnya menerima mandat dari partainya PDIP menjadi capres.

"Di Jakarta saya nggak punya rumah. Ya saya nginep di rumah dinas. 2 Tahun jabat, saya nggak minta, nggak lobi-lobi. Ditetapkan lagi jadi capres 14 Maret lalu. Saat itu saya sampaikan bismillahirahmanirahim...saya siap melaksanakan..." kenang Jokowi.

Di hadapan ribuan santri, mantan Walikota Solo itu mengakui tidak seperti tokoh lainnya, yang mempunyai perawakan gagah dan tampan. "‎Saya memang kurus. Berat badan saya 54 kilo, tinggi 174 cm. Kalau naik bisa, turun bisa. Naik kadang hanya 3 ons. Paling banyak setengah kilo, dan kelihatannya tidak bisa lagi dinaikkan."‎

"Makanya, banyak yang minta Pak Jokowi makan yang banyak, biar agak gemuk. Gagah. Waduh, saya adanya seperti ini," sambung Jokowi yang disambut tawa para hadirin.

Tak hanya di situ, Jokowi kembali menimpali pengakuan soal wajah dirinya yang kekampungan itu. "Banyak orang di TV bilang saya wajah ndeso, yasudah saya terima apa adanya. Alhamdulilah, gimana pun ini pemberian Allah. Harus disyukuri," ucapnya pasrah. (Riz)
- See more at: http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2054542/perkenalkan-diri-jokowi-ditertawai-ribuan-santri-di-kalsel#sthash.19qU4tBQ.dpuf
Capres Joko Widodo (Jokowi) menyambangi Pondok Pesantren Darussalam, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel). Kedatangannya kali ini guna bersilaturahmi dengan pimpinan pondok pesatren KH Tuan Guru Wildan Salman, yang merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Kalsel.

Tiba di pesantren, Jokowi langsung disambut tuan guru dan para pimpinan pondok pesantren. Tak lama, ia diminta naik ke atas mimbar untuk memberikan tausiyah oleh tuan guru. Namun, ia memilih bercerita perjalanan kariernya, yang berawal dari seorang pengusaha kayu hingga menjadi capres saat ini.
Dengan gaya bicaranya yang jenaka, apa yang diceritakan Jokowi itu langsung disambut tawa para hadirin. Kisah Jokowi itu berhasil mengocok perut para santri.
"Sebetulnya saya hidup di ekspor, dunia usaha, produk kayu. Kemudian 9 tahun lalu, karena ada Pilkada di Solo, kemudian temen-teman saya dorong. Yasudah saya ikut. Setelah ikut, saya adalah orang yang tidak terkenal, tapi karena maju. Bismillah...karena Allah. Kecelakaan dan jadi (menang Pilkada Solo)," ucap Jokowi disambut tawa para hadirin, Minggu (25/5/2014).

Jokowi lalu bercerita saat pertama kali dirinya diminta menjadi capres, namun di satu sisi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, ia yang mengaku tak punya kerabat atau relasi yang cukup banyak di Jakarta, akhirnya menerima mandat dari partainya PDIP menjadi capres.

"Di Jakarta saya nggak punya rumah. Ya saya nginep di rumah dinas. 2 Tahun jabat, saya nggak minta, nggak lobi-lobi. Ditetapkan lagi jadi capres 14 Maret lalu. Saat itu saya sampaikan bismillahirahmanirahim...saya siap melaksanakan..." kenang Jokowi.

Di hadapan ribuan santri, mantan Walikota Solo itu mengakui tidak seperti tokoh lainnya, yang mempunyai perawakan gagah dan tampan. "‎Saya memang kurus. Berat badan saya 54 kilo, tinggi 174 cm. Kalau naik bisa, turun bisa. Naik kadang hanya 3 ons. Paling banyak setengah kilo, dan kelihatannya tidak bisa lagi dinaikkan."‎

"Makanya, banyak yang minta Pak Jokowi makan yang banyak, biar agak gemuk. Gagah. Waduh, saya adanya seperti ini," sambung Jokowi yang disambut tawa para hadirin.

Tak hanya di situ, Jokowi kembali menimpali pengakuan soal wajah dirinya yang kekampungan itu. "Banyak orang di TV bilang saya wajah ndeso, yasudah saya terima apa adanya. Alhamdulilah, gimana pun ini pemberian Allah. Harus disyukuri," ucapnya pasrah. (Riz)
- See more at: http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2054542/perkenalkan-diri-jokowi-ditertawai-ribuan-santri-di-kalsel#sthash.19qU4tBQ.dpuf
Capres Joko Widodo (Jokowi) menyambangi Pondok Pesantren Darussalam, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel). Kedatangannya kali ini guna bersilaturahmi dengan pimpinan pondok pesatren KH Tuan Guru Wildan Salman, yang merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) di Kalsel.

Tiba di pesantren, Jokowi langsung disambut tuan guru dan para pimpinan pondok pesantren. Tak lama, ia diminta naik ke atas mimbar untuk memberikan tausiyah oleh tuan guru. Namun, ia memilih bercerita perjalanan kariernya, yang berawal dari seorang pengusaha kayu hingga menjadi capres saat ini.
Dengan gaya bicaranya yang jenaka, apa yang diceritakan Jokowi itu langsung disambut tawa para hadirin. Kisah Jokowi itu berhasil mengocok perut para santri.
"Sebetulnya saya hidup di ekspor, dunia usaha, produk kayu. Kemudian 9 tahun lalu, karena ada Pilkada di Solo, kemudian temen-teman saya dorong. Yasudah saya ikut. Setelah ikut, saya adalah orang yang tidak terkenal, tapi karena maju. Bismillah...karena Allah. Kecelakaan dan jadi (menang Pilkada Solo)," ucap Jokowi disambut tawa para hadirin, Minggu (25/5/2014).

Jokowi lalu bercerita saat pertama kali dirinya diminta menjadi capres, namun di satu sisi masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Saat itu, ia yang mengaku tak punya kerabat atau relasi yang cukup banyak di Jakarta, akhirnya menerima mandat dari partainya PDIP menjadi capres.

"Di Jakarta saya nggak punya rumah. Ya saya nginep di rumah dinas. 2 Tahun jabat, saya nggak minta, nggak lobi-lobi. Ditetapkan lagi jadi capres 14 Maret lalu. Saat itu saya sampaikan bismillahirahmanirahim...saya siap melaksanakan..." kenang Jokowi.

Di hadapan ribuan santri, mantan Walikota Solo itu mengakui tidak seperti tokoh lainnya, yang mempunyai perawakan gagah dan tampan. "‎Saya memang kurus. Berat badan saya 54 kilo, tinggi 174 cm. Kalau naik bisa, turun bisa. Naik kadang hanya 3 ons. Paling banyak setengah kilo, dan kelihatannya tidak bisa lagi dinaikkan."‎

"Makanya, banyak yang minta Pak Jokowi makan yang banyak, biar agak gemuk. Gagah. Waduh, saya adanya seperti ini," sambung Jokowi yang disambut tawa para hadirin.

Tak hanya di situ, Jokowi kembali menimpali pengakuan soal wajah dirinya yang kekampungan itu. "Banyak orang di TV bilang saya wajah ndeso, yasudah saya terima apa adanya. Alhamdulilah, gimana pun ini pemberian Allah. Harus disyukuri," ucapnya pasrah. (Riz)
- See more at: http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2054542/perkenalkan-diri-jokowi-ditertawai-ribuan-santri-di-kalsel#sthash.19qU4tBQ.dpuf
«
Next

Posting Lebih Baru

»
Previous

Posting Lama