Nilai Ekonomi UKM Ditingkatkan

Beberapa
diantaranya pasti akan mengacu pada aturan yang dikeluarkan sebagai tolak ukur
dimasyarakat. Selain itu juga kepada para pelaku UKM di daerah tentunya akan
sangat berharap Pemerintah Daerah juga bisa mensupport dari segi pendanaan,
karena tanpa itu usaha rakyat juga akan dirasa begitu sulit. Tingginya nilai
tukar rupiah dibursa efek akan mempengaruhi kepada kelas bawah pelaku ekonomi
secara tidak langsung.
Dikatakan oleh Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani melalui Bagian Humasnya Febry Sitefu dalam kesempatannya, bahwa kebijakan yang dikeluarkan oleh daerah tentunya akan berpihak kepada pelaku UKM, itu dimaksudkan agar kesejahteraan bisa diperoleh dengan baik. Selain itu juga hal yang paling mendasar adalah bimbingan teknis atau pelatihan kepada masyarakat pelaku ekonomi secara langsung menjadi suatu kebutuhan mengingat masyarakat kita khususnya di Kabupaten Kotabaru dengan segala budaya yang dimiliki harus selalu diarahkan dalam perbaikan yang ujung-ujungnya pada kualitas hidup dipandang dari segi ekonominya.
“Yang jelas dukungan dari Pemerintah Daerah akan sangat apresiasi sekali terhadap UKM yang ada di Kotabaru, dengan begitu harapannya jelas untuk mensejahterakan masyarakat luas, berbagai usaha untuk menuju kearah itu sudah dilakukan dengan baik oleh instansi terkait,” paparnya dengan santai.
Selain itu, disambungnya lagi, dalam beberapa tahun terakhir bahkan jauh-jauh hari bantuan ataupun program peningkatan UKM sudah terealisasi sesuai dengan apa yang diharapkan bersama, misalnya adalah bantuan yang telah diberikan dalam peningkatan seperti alat perbengkelan, alat press untuk kemasan plastik, belum lagi bantuan lainnya yang diberikan untuk mengupayakan pelaku UKM sendiri lebih memudahkannya dan itu dilakukan setiap tahun.
Menurut data dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Kotabaru per Desember 2012 lalu, tercatat sebanyak 6.627 pelaku UKM yang ada di Kotabaru itupun untuk daerah Kecamatan luar kota masih banyak yang belum terdata, sedangkan pada tahun sebelumnya yakni 2011 tercatat ada sekitar 6.500 UKM yang terdaftar artinya tiap tahun ada peningkatan angka secara persentase perhitungan.
Kesempatan lain, dikatakan oleh Kepala Bidang UKM pada Disperindagkop, Abdul Ishak SE mengatakan bahwa, ia menilai untuk kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Daerah sudah dapat dipastikan berpihak kepada pelaku UKM, yang jelas selama dijalankan dengan baik dan sesuai aturan maka tidak akan ada kendala dalam hal kebijakan.
Hanya saja, sambungnya pula, mengenai kendala yang dihadapi dilapangan khususnya mereka yang bergerak dalam kerajinan tangan khas daerah adalah dari segi pemasarannya, seperti misalkan produk yang akan dikembangkan adalah kerajinan tangan anyaman pandan laut, kerang laut yang bisa diolah menjadi produk tangan apa saja, kerajinan logam yang juga dinilai cukup menjanjikan untuk dikelola dan dikembangkan dengan baik, itu semua menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah setempat untuk bersama-sama memikirkan hal itu.
“Pernah juga ada salah satu usaha gula aren dan rumput laut, itu sangat begitu sulit dalam mencari pasarannya keluar daerah, kalaupun ada hanya berkutat di seputar skala lokal saja sehingga banyak dari mereka yang gilung tikar dan tentunya itu tidak diharapkan terjadi, juga spesialis gula aren kendala lainnya adalah menurunnya populasi pohon penghasil gula tersebut yang setiap tahunnya selalu berkurang karena memang tidak ada pembudidayaan pohon tersebut,” terangnya kepada Kalimantan View saat ditemui di ruang kerjanya.
Seperti halnya dengan daerah lain, Kotabaru juga mempunyai beberapa produk andalan yang sudah bisa menembus pasar nasional, seperti kerupuk ikan dan udang, amplang, kerajinan tangan anyaman pandan laut yang bisa diolah menjadi barang pelengkap didalam rumah dan yang lagi dikembangkan sudah menjadi ikon Kotabaru yakni batik Saijaan serta produk lainnya yang juga tak kalah pentingnya untuk lebih ditingkatkan lagi.
“Sedangkan untuk potensi usaha dibidang kerajinan tangan yang masih terbuka lebar bagi para pelaku UKM adalah kerang laut dan memanfaatkan bahan logam yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Namun disadari untuk mengembangkan itu perlu diadakan pelatihan terlebih dahulu, yang dalam tahun ini direncanakan membawa sebagian masyarakat kedaerah Jawa dan Bali agar bisa mempelajarinya dengan baik dan tentunya harapannya bisa dimanfaatkan didaerah sebagai pengembangan usaha bagi masyarakat, setidaknya juga ada perbaikan kualitas hidup dalam mencapai tujuan baik dilingkungan masyarakat,” jelasnya.
Namun perlu juga disadari bahwa dalam mencapai tingkatan itu ada beberapa kendala yang mesti dihadapi yakni pada pemasaran suatu produk itu sendiri. Diharapkan pelaku UKM bisa membuka link kemana saja sebagai upaya nyata agar hasil kerajinan atau produk yang dihasilkan bisa dijadikan tambahan nilai ekonomis. Untuk itu, pemerintah daerah tentunya dalam melihat hal itu tidak hanya berdiam saja melainkan berbagai upaya dan cara terus dilakukan untuk masyarakat khususnya
mereka pelaku UKM agar kedepan semakin berkembang dan ujung-ujungnya bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru di lingkungan sekitar dan itu akan sangat membantu. (rahman/amr)
Dikatakan oleh Bupati Kotabaru H Irhami Ridjani melalui Bagian Humasnya Febry Sitefu dalam kesempatannya, bahwa kebijakan yang dikeluarkan oleh daerah tentunya akan berpihak kepada pelaku UKM, itu dimaksudkan agar kesejahteraan bisa diperoleh dengan baik. Selain itu juga hal yang paling mendasar adalah bimbingan teknis atau pelatihan kepada masyarakat pelaku ekonomi secara langsung menjadi suatu kebutuhan mengingat masyarakat kita khususnya di Kabupaten Kotabaru dengan segala budaya yang dimiliki harus selalu diarahkan dalam perbaikan yang ujung-ujungnya pada kualitas hidup dipandang dari segi ekonominya.
“Yang jelas dukungan dari Pemerintah Daerah akan sangat apresiasi sekali terhadap UKM yang ada di Kotabaru, dengan begitu harapannya jelas untuk mensejahterakan masyarakat luas, berbagai usaha untuk menuju kearah itu sudah dilakukan dengan baik oleh instansi terkait,” paparnya dengan santai.
Selain itu, disambungnya lagi, dalam beberapa tahun terakhir bahkan jauh-jauh hari bantuan ataupun program peningkatan UKM sudah terealisasi sesuai dengan apa yang diharapkan bersama, misalnya adalah bantuan yang telah diberikan dalam peningkatan seperti alat perbengkelan, alat press untuk kemasan plastik, belum lagi bantuan lainnya yang diberikan untuk mengupayakan pelaku UKM sendiri lebih memudahkannya dan itu dilakukan setiap tahun.
Menurut data dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Kotabaru per Desember 2012 lalu, tercatat sebanyak 6.627 pelaku UKM yang ada di Kotabaru itupun untuk daerah Kecamatan luar kota masih banyak yang belum terdata, sedangkan pada tahun sebelumnya yakni 2011 tercatat ada sekitar 6.500 UKM yang terdaftar artinya tiap tahun ada peningkatan angka secara persentase perhitungan.
Kesempatan lain, dikatakan oleh Kepala Bidang UKM pada Disperindagkop, Abdul Ishak SE mengatakan bahwa, ia menilai untuk kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Daerah sudah dapat dipastikan berpihak kepada pelaku UKM, yang jelas selama dijalankan dengan baik dan sesuai aturan maka tidak akan ada kendala dalam hal kebijakan.
Hanya saja, sambungnya pula, mengenai kendala yang dihadapi dilapangan khususnya mereka yang bergerak dalam kerajinan tangan khas daerah adalah dari segi pemasarannya, seperti misalkan produk yang akan dikembangkan adalah kerajinan tangan anyaman pandan laut, kerang laut yang bisa diolah menjadi produk tangan apa saja, kerajinan logam yang juga dinilai cukup menjanjikan untuk dikelola dan dikembangkan dengan baik, itu semua menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah setempat untuk bersama-sama memikirkan hal itu.
“Pernah juga ada salah satu usaha gula aren dan rumput laut, itu sangat begitu sulit dalam mencari pasarannya keluar daerah, kalaupun ada hanya berkutat di seputar skala lokal saja sehingga banyak dari mereka yang gilung tikar dan tentunya itu tidak diharapkan terjadi, juga spesialis gula aren kendala lainnya adalah menurunnya populasi pohon penghasil gula tersebut yang setiap tahunnya selalu berkurang karena memang tidak ada pembudidayaan pohon tersebut,” terangnya kepada Kalimantan View saat ditemui di ruang kerjanya.
Seperti halnya dengan daerah lain, Kotabaru juga mempunyai beberapa produk andalan yang sudah bisa menembus pasar nasional, seperti kerupuk ikan dan udang, amplang, kerajinan tangan anyaman pandan laut yang bisa diolah menjadi barang pelengkap didalam rumah dan yang lagi dikembangkan sudah menjadi ikon Kotabaru yakni batik Saijaan serta produk lainnya yang juga tak kalah pentingnya untuk lebih ditingkatkan lagi.
“Sedangkan untuk potensi usaha dibidang kerajinan tangan yang masih terbuka lebar bagi para pelaku UKM adalah kerang laut dan memanfaatkan bahan logam yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Namun disadari untuk mengembangkan itu perlu diadakan pelatihan terlebih dahulu, yang dalam tahun ini direncanakan membawa sebagian masyarakat kedaerah Jawa dan Bali agar bisa mempelajarinya dengan baik dan tentunya harapannya bisa dimanfaatkan didaerah sebagai pengembangan usaha bagi masyarakat, setidaknya juga ada perbaikan kualitas hidup dalam mencapai tujuan baik dilingkungan masyarakat,” jelasnya.
Namun perlu juga disadari bahwa dalam mencapai tingkatan itu ada beberapa kendala yang mesti dihadapi yakni pada pemasaran suatu produk itu sendiri. Diharapkan pelaku UKM bisa membuka link kemana saja sebagai upaya nyata agar hasil kerajinan atau produk yang dihasilkan bisa dijadikan tambahan nilai ekonomis. Untuk itu, pemerintah daerah tentunya dalam melihat hal itu tidak hanya berdiam saja melainkan berbagai upaya dan cara terus dilakukan untuk masyarakat khususnya
mereka pelaku UKM agar kedepan semakin berkembang dan ujung-ujungnya bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru di lingkungan sekitar dan itu akan sangat membantu. (rahman/amr)
CONVERSATION