Strategi Bisnis Grup Ajinomoto Indonesia

Di universitas Budi Luhur Jakarta, Chief Executive Officer PT Ajinomoto Indonesia Grup, Kaoru Kurashima, menjelaskan bahwa kunci utama strategi bisnisnya di Indonesia adalah penelitian di lapangan. Menurutnya, dalam mengembangkan produk harus belajar bagaimana orang Indonesia memasak dan bumbu apa yang digunakan, sehingga Ajinomoto dapat memproduksi bumbu yang dapat diterima lidah orang Indonesia.
Dibandingkan negara lain, Kurashima menjelaskan, konsumen Indonesia memiliki lidah yang cerdas, dari uji coba rasa makanan yang dilakukan ternyata orang Indonesia sangat bisa membedakan mana masakan berbumbu dari bahan artifisial dan mana dari bahan alam asli. Oleh karenanya Ajinomoto membuat bumbu dari bahan asli, sehingga konsumen di Indonesia bisa stabil bahkan bertambah.
Tidak hanya itu, produk Ajinomoto yang beredar di Jepang juga buatan pabrik Indonesia yang sampai saat ini dikirim ke lebih dari 15 negara di dunia, seperti Singapore, Filipina, Australia, New Zealand, Taiwan, Hong Kong, Korea Selatan, Vietnam, Srilanka, Malaysia, Pakistan, Bangladesh, Arab Saudi dan beberapa negara lain.
“Keuntungan lain dari adanya pabrik di Indonesia adalah mendapat sertifikasi halal, sehingga Ajinomoto Indonesia dapat diekspor ke negara-negara Islam,” imbuhnya.
Berdiri sejak tahun 1909 di Kawasaki Jepang, saat ini Ajinomoto memiliki kantor cabang di 130 negara dengan 128 pabrik yang tersebar di benua Asia, Eropa, Amerika dan Afrika. Sales terbesar ada di Jepang, yaitu 43%, Asia 28%, Amerika 18% dan Eropa 11%.
PT Ajinomoto adalah perusahaan Jepang pertama yang masuk ke Indonesia, yakni pada tahun 1969 dan mendirikan pabriknya di Mojokerto. Saat ini, PT. Ajinomoto memiliki pabrik yang kedua di Karawang dan 3 kantor cabang yaitu, Jakarta, Surabaya dan Medan.
ysf

Share this:

CONVERSATION

Strategi Bisnis Grup Ajinomoto Indonesia
Di universitas Budi Luhur Jakarta, Chief Executive Officer PT Ajinomoto Indonesia Grup, Kaoru Kurashima, menjelaskan bahwa kunci utama strategi bisnisnya di Indonesia adalah penelitian di lapangan. Menurutnya, dalam mengembangkan produk harus belajar bagaimana orang Indonesia memasak dan bumbu apa yang digunakan, sehingga Ajinomoto dapat memproduksi bumbu yang dapat diterima lidah orang Indonesia.
Dibandingkan negara lain, Kurashima menjelaskan, konsumen Indonesia memiliki lidah yang cerdas, dari uji coba rasa makanan yang dilakukan ternyata orang Indonesia sangat bisa membedakan mana masakan berbumbu dari bahan artifisial dan mana dari bahan alam asli. Oleh karenanya Ajinomoto membuat bumbu dari bahan asli, sehingga konsumen di Indonesia bisa stabil bahkan bertambah.
Tidak hanya itu, produk Ajinomoto yang beredar di Jepang juga buatan pabrik Indonesia yang sampai saat ini dikirim ke lebih dari 15 negara di dunia, seperti Singapore, Filipina, Australia, New Zealand, Taiwan, Hong Kong, Korea Selatan, Vietnam, Srilanka, Malaysia, Pakistan, Bangladesh, Arab Saudi dan beberapa negara lain.
“Keuntungan lain dari adanya pabrik di Indonesia adalah mendapat sertifikasi halal, sehingga Ajinomoto Indonesia dapat diekspor ke negara-negara Islam,” imbuhnya.
Berdiri sejak tahun 1909 di Kawasaki Jepang, saat ini Ajinomoto memiliki kantor cabang di 130 negara dengan 128 pabrik yang tersebar di benua Asia, Eropa, Amerika dan Afrika. Sales terbesar ada di Jepang, yaitu 43%, Asia 28%, Amerika 18% dan Eropa 11%.
PT Ajinomoto adalah perusahaan Jepang pertama yang masuk ke Indonesia, yakni pada tahun 1969 dan mendirikan pabriknya di Mojokerto. Saat ini, PT. Ajinomoto memiliki pabrik yang kedua di Karawang dan 3 kantor cabang yaitu, Jakarta, Surabaya dan Medan.
ysf
«
Next

Posting Lebih Baru

»
Previous

Posting Lama