Halal Bihalal Perhimpunan Indonesia
Keagamaan dan Kebudayaan
(Indonesian Association for Religions and Cultures ( IARC))
Bertempat di Puri Agung Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta, Perhimpunan Indonesia untuk Keagamaan dan Kebudayaan mengadakan halal bihalal lintas agama. Dihadiri Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) selaku Gubernur DKI, Din Syamsuddin selaku Ketua MUI dan sekaligus Penasehat IARC dan juga KH Amidhan (Ketua MUI), Alim Markus (Presiden Maspion Group), Theophilus Bela (Presiden of Jakarta Christian Communication Forum) serta RD. Eddy Purwanto dan RD Agustinus Ulahayanan dari KWI, juga Handoyo Budhisedjati, Bambang Sunanta dan Agung Sovianto dari Forum Masyarakat Katolik Indonesia dan beberapa tokoh lintas agama hadir di situ. Tidak ketinggalan sejumlah Pengusaha Nasional seperti Sukamdani Sahid, Leo Chandra, dll.
Dalam sambutannya Ahok menyampaikan bahwa kesempatan halal bihalal ini baik untuk saling meminta maaf. Basuki juga meminta maaf kalau pelayanan publik saat ini belum dapat memuaskan para pihak.
Pada bagian lain, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia, Prof. Dr. Din Syamsuddin mengatakan bahwa halal bihalal yang digelar IARC itu merupakan momentum yang baik untuk merawat keberagaman di Indonesia. Dapat dikatakan acara tersebut menjadi perwujudan dialog antar kepercayaan yang menjaga keutuhan bangsa. Selanjutnya dikatakan bahwa intoleransi harus dijadikan musuh bersama. Radikalisme, ekstremisme, dan kekerasan dari siapapun dan di mana saja harus kita hadapi bersama.
Sebagai Ketua Umum Perhimpunan Indonesia untuk Keagamaan dan Kebudayaan, Paiman Mak mengatakan dalam sambutannya bahwa kegiatan tersebut selaras dengan visi lembaganya yaitu menunjang ketaqwaan, keadaban dan kerukunan. Tema yang dipilih dalam acara tersebut adalah Indahnya Kebersamaan. Sebagai penutup Paiman mengutip salah satu pesan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, “Tidak penting apa agama dan sukumu. Ketika kamu melakukan hal baik untuk banyak orang, banyak orang itu tidak akan menanyakan apa agamamu”, ujar Paiman Mak, seorang penganut Budha mengakhiri sambutannya.
Acara yang ditutup dengan makan siang itu dihadiri oleh tokoh lintas agama dan juga perwakilan duta besar negara sahabat. Seluruh meja nampak penuh dengan kehadiran +/- 500 orang.
Yohanes Handoyo B.
CONVERSATION