Pemprov Kalimantan Timur Tanam Padi Serentak Untuk Mengurangi Gangguan Hama
KALIMANTAN VIEW - Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kalimantan
Timur (Kaltim), Ibrahim mengatakan salah satu upaya memperkecil
kemungkinan serangan hama dan penyakit tanaman, khususnya jenis padi,
adalah dengan melakukan penanaman serentak atau bersama-sama.
"Dengan meminimalisir serangan hama
dan penyakit, tentunya berdampak terhadap peningkatan produksi,
sebagaimana yang diharapkan petani untuk meningkatkan pendapatan," kata
Ibrahim di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kaltim
Pemprov Kaltim, melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan mengimbau agar
seluruh camat dan kepala desa di PPU mengkoordinir kelompok tani untuk
melakukan gerakan tanam padi serentak .
Gerakan tersebut
diharapkan dapat diikuti seluruh kabupaten/kota se-Kaltim, sehingga
produksi pertanian Kaltim, khususnya padi terus meningkat dan daerah ini
mampu mencapai swasembada beras, katanya.
"Saat ini PPU
merupakan salah satu daerah sentra beras, seiring dengan produksi
terbesar kedua tanaman padi di Kaltim setelah Kutai Kartanegara. Bahkan
di PPU sudah swasembada, bahkan kelebihan beras yang mencapai 20.000 ton
per tahun dan pemasarannya sudah tersebar di Kaltim, termasuk untuk
memenuhi kebutuhan Bulog," kata Ibrahim.
Pemprov Kaltim berharap
gerakan tersebut dapat dilakukan seluruh kabupaten/kota, sehingga
produksi beras terus meningkat. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kaltim
juga mengimbau agar seluruh kelompok tani, terutama di PPU menggunakan
alat tanam bibit padi (rice transplanter), katanya.
Dengan alat
tersebut, petani bisa menanam satu hektare padi dalam waktu 3-4 jam.
Tetapi, jika dilakukan secara manual tentu bisa mencapai tiga hari.
"Dengan alat tersebut, petani bisa mengefisienkan waktu tanam,"
jelasnya.
Ibrahim juga berharap, ke depan seluruh kelompok tani
di Kaltim, terutama PPU dan sekitar dapat menggunakan mesin panen padi
combine harvester. Dengan mesin tersebut, saat panen, gabah langsung
dikemas, sehingga tidak perlu menggunakan perontok padi.
Serta
dapat mengurangi kehilangan gabah mencapai dua persen dari hasil panen.
“Mudah-mudahan para kelompok tani bisa menggunakan mesin panen tersebut.
Bahkan jika perlu para kelompok tani bisa bekerjasama dengan pengusaha
penggilingan padi,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas
Pertanian PPU Joko Febrianto mengatakan sangat mendukung gerakan tanam
padi tersebut. Termasuk gerakan menggunakan "rice transplanter" bagi
petani.
"Kami berharap dengan gerakan tanam ini, PPU mampu
meningkatkan produksi padi. Termasuk mengenai rice transplanter. Jika
memang ada kelompok tani yang berminat, silahkan mengusulkan ke Dinas
Pertanian PPU, selanjutnya nanti akan kami upayakan. Sehingga petani
lebih mudah menanam padi," kata Joko.
10 Juta Ton Peningkatan
produksi gabah atau beras, melalui penanaman serentak juga dilakukan di
Desa Bukit Biru, Tenggarong Kutai Kartanegara dengan harapan mampu
mendukung program nasional mencapai surplus produksi beras 10 juta ton
pada 2014.
"Penanaman secara serentak kami fokuskan di lahan
kelompok tani Sumber Rejeki dengan luas 22,75 hektare, dengan
mengembangkan bibit padi organik yang efektif dan efisien dengan hasil
panen mencapai delapan ton per hektare," kata Kepala Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Kaltim H Ibrahim di sela-sela menanam padi bersama
petani.
Ibrahim juga memberi motivasi kepada para petani agar
bekerja secara sungguh-sungguh karena pemerintah selalu memberikan
perhatian kepada petani. "Sekarang ini tidak ada alasan bagi petani
susah bibit karena sudah ada sejumlah penangkar di berbagai daerah,"
katanya.
CONVERSATION