Pasien Multiguna Terlantar Cari Kamar Dan BerObat Di RSUD Kota Tangerang

KALIMANTAN VIEW - Jaminan kesehatan gratis bagi warga Kota Tangerang yang selalu di gembar-gemborkan pemerintah setempat, kiranya belum benar-benar terealisasi. Terlebih, bagi pasien multi guna. Pasalnya, jangankan untuk mendapatkan pelayanan pengobatan yang terbaik, fasilitas kamar perawatan saja begitu sulit untuk didapat.

Seperti derita yang dialami Lisah ,59, warga RT 07/03, Kelurahan Cipondoh Makmur, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang yang harus terpaksa bersusah payah berjuang mencari hak pengobatannya sebagai pasien.

Dengan didampingi sanak keluarganya, nenek tersebut dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang yang berlokasi di jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tangerang dengan menggunakan angkot, saat diketahui mendadak tak enak badan dan lemas pada Juma't (23/5/2014) sekitar

Namun, sesampainya di RSUD Kabupaten Tangerang itu, sang pasien hanya mendapat pelayanan perawatan diruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), karena kamar di RS tersebut penuh. Akhirnya pihak RS, merujuk pasien itu ke RSUD milik Kota Tangerang.
pukul 04.30 WIB, pagi.

Sampai di RSUD Kota Tangerang ini sekitar jam 11.00 siang. Dan sampai sekarang belum juga dapat kamar karena penuh,  Wilki Irawan, salah seorang menantu pasien Mengatakan, saat ditemui wartawan di lokasi RSUD Kota Tangerang, Jumat (23/5) malam.

Awalnya pihak rumah sakit nyuruh kita bawa pulang saja, lalu saya bilang, apakah rumah sakit bisa menjamin tidak akan terjadi apa-apa kalau saya bawa pulang ibu saya. Sedangkan kondisi ibu saya masih terlihat lemas sekali, Ucapnya Wilki Irawan menantu pasien.
Bahkan, saat dimintai refrensi rujukan rumah sakit mana yang sedianya masih menyediakan kamar kosong bagi pasien, pihak RS hanya memberikan daftarnya, dan menyuruh keluarga pasien untuk mencarinya sendiri.

Karena itu, keluarga pasien berharap, Pemkot Tangerang dapat memaksimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum, khususnya kepada masyarakat yang kurang mampu.
Jangan hanya pandai menganggarkan anggarannya saja. Tapi lihat juga pelaksanaan di lapangannya, apakah sudah maksimal atau belum," tutupnya dengan nada kesal.

Share this:

CONVERSATION

Pasien Multiguna Terlantar Cari Kamar Dan BerObat Di RSUD Kota Tangerang
KALIMANTAN VIEW - Jaminan kesehatan gratis bagi warga Kota Tangerang yang selalu di gembar-gemborkan pemerintah setempat, kiranya belum benar-benar terealisasi. Terlebih, bagi pasien multi guna. Pasalnya, jangankan untuk mendapatkan pelayanan pengobatan yang terbaik, fasilitas kamar perawatan saja begitu sulit untuk didapat.

Seperti derita yang dialami Lisah ,59, warga RT 07/03, Kelurahan Cipondoh Makmur, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang yang harus terpaksa bersusah payah berjuang mencari hak pengobatannya sebagai pasien.

Dengan didampingi sanak keluarganya, nenek tersebut dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang yang berlokasi di jalan Ahmad Yani, Kecamatan Tangerang dengan menggunakan angkot, saat diketahui mendadak tak enak badan dan lemas pada Juma't (23/5/2014) sekitar

Namun, sesampainya di RSUD Kabupaten Tangerang itu, sang pasien hanya mendapat pelayanan perawatan diruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), karena kamar di RS tersebut penuh. Akhirnya pihak RS, merujuk pasien itu ke RSUD milik Kota Tangerang.
pukul 04.30 WIB, pagi.

Sampai di RSUD Kota Tangerang ini sekitar jam 11.00 siang. Dan sampai sekarang belum juga dapat kamar karena penuh,  Wilki Irawan, salah seorang menantu pasien Mengatakan, saat ditemui wartawan di lokasi RSUD Kota Tangerang, Jumat (23/5) malam.

Awalnya pihak rumah sakit nyuruh kita bawa pulang saja, lalu saya bilang, apakah rumah sakit bisa menjamin tidak akan terjadi apa-apa kalau saya bawa pulang ibu saya. Sedangkan kondisi ibu saya masih terlihat lemas sekali, Ucapnya Wilki Irawan menantu pasien.
Bahkan, saat dimintai refrensi rujukan rumah sakit mana yang sedianya masih menyediakan kamar kosong bagi pasien, pihak RS hanya memberikan daftarnya, dan menyuruh keluarga pasien untuk mencarinya sendiri.

Karena itu, keluarga pasien berharap, Pemkot Tangerang dapat memaksimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum, khususnya kepada masyarakat yang kurang mampu.
Jangan hanya pandai menganggarkan anggarannya saja. Tapi lihat juga pelaksanaan di lapangannya, apakah sudah maksimal atau belum," tutupnya dengan nada kesal.
«
Next

Posting Lebih Baru

»
Previous

Posting Lama