Kaspin Solusi Tingkatkan Kualitas Keluarga Bumi Bersujud


Kalimantanview.com - Berangkat dari visi dan misi untuk memberikan pelayanan langsung dan gratis kepada publik khususnya dari kelompok masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan, Pemkab Tanbu meluncurkan program strategis yang diberi nama program Kaspin (Kartu Sehat dan Pintar). Program Kaspin yang merupakan rangkaian dua program strategis daerah dari tiga ikon program daerah yang terangkum dalam kerangka Program Tri Dharma Pembangunan daerah diluncurkan dan diformulasikan sebagai terobosan sekaligus solusi konstruktif dalam rangka untuk meningkatkan kualitas keluarga di Bumi Bersujud.
    
Secara konseptual, program Kaspin sebagai bagian dari ikon program Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga mulai digulirkan pemerintah daerah pada awal tahun 2013 sebagai jawaban atas aspirasi kolektif yang berkembang di masyarakat serta sebagai tindaklanjut obsesi
dan komitmen pemerintah daerah yang menghendaki adanya progres positif dari kualitas generasi penerus daerah.

Dalam jangka pendek, akumulasi sasaran program Kaspin ini diharapkan akan melahirkan tatanan generasi daerah yang sehat dan cerdas, dan untuk jangka panjang akan terciptalah tatanan dan kondisi keluarga daerah yang sejahtera. Karenanya, dengan diimplementasikannya program Kaspin tak
ada lagi anak usia sekolah di  Bumi Bersujud yang tak bersekolah, serta tak ada lagi warga masyarakat yang sakit dan tidak punya kemampuan untuk berobat.

Program Kaspin itu sendiri merupakan program penyempurna dari realisasi program pendidikan dan kesehatan gratis yang sebelumnya sudah direalisasikan Pemkab Tanbu pada tahun 2012 yang lalu. Pada sub program bidang pendidikan gratis, Pemkab telah menganggarkan dana kegiatan dalam APBD tahun anggaran 2013 sebesar Rp6,7 Miliar dari total anggaran bidang pendidikan sebesar Rp83.401.654.500. Dengan daya dukung anggaran sebesar itu teralokasi masing-masing untuk jenjang pendidikan SD Rp400 Juta, SLTP Rp1,5 miliar, dan SLTA Rp4,8 miliar.

Melalui program itu pemerintah daerah tak hanya mengalokasikannya untuk membiayai anak usia sekolah yang tak bersekolah sejak jenjang SD, namun juga diproyeksikan untuk membiayai anak yang putus sekolah, dan sudah barang tentu secara khusus program tersebut bertujuan untuk mengurangi angka putus sekolah di Bumi Bersujud. Namun program itu juga diperuntukkan bagi warga yang ingin melanjutkan pendidikan melalui model jenjang pendidikan keaksaraan fungsional paket A, paket B, dan paket C.

Untuk ikon program daerah ini, ditargetkan sebanyak 2.950 orang dapat menjadi bagian objek program sekolah umum /sederajat dengan perincian jenjang SD sebanyak 200 orang, SLTP sebanyak 750 orang, dan SLTA sebanyak 2.000 orang, dengan alokasi bantuan biaya pendidikan sebesar Rp2 juta perorang pertahun untuk jenjang pendidikan SD dan SLTP, dan Rp2,4 juta untuk jenjang SLTA.
Sementara untuk program pelayanan kesehatan gratis, beberapa ketentuan umum yang menjadi syarat untuk diketahui warga diantaranya, layanan kesehatan yang diterima warga adalah layanan rumah sakit kelas tiga, selanjutnya khusus untuk pelayanan kesehatan gratis bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu yang menjalani persalinan dengan jalan operasi cesar gratis, pemerintah
daerah mengharapkan setelah proses persalinan harus mengikuti program KB (Keluarga Berencana).

Syarat ini dimaksudkan agar kehamilan selanjutnya dapat direncanakan, serta untuk menjaga jarak kelahiran pasca operasi. Dengan mengikuti program KB setidaknya para ibu dari keluarga kurang mampu itu secara bertahap dapat memperbaiki kualitas kehidupan keluarganya.

Sebagai program penyempurna sekaligus program lanjutan tahun sebelumnya, untuk tahun 2013 dari total anggaran bidang kesehatan sebesar Rp62.545.226.380, sebesar Rp8.356.976.000, dialokasikan untuk penunjang dana program Kaspin bidang kesehatan. Sedangkan sasaran objek dari program kesehatan gratis ini difokuskan pada upaya peningkatan kesehatan perorangan primer (pokok) berupa rawat jalan, rawat inap, dan pertolongan persalinan termasuk tindakan Sectio Cesarian, serta tindakan operasi kebidanan /kandungan lainnya.

Sementara itu, dari data yang ada di Dinkes Tanbu, pada tahun 2012 yang lalu, warga pemegang  JKPM sebanyak 52.065 jiwa dengan jumlah warga yang terlayani sebanyak 6.892 jiwa, dimana sebanyak 516 orang terlayani melalui program cesar gratis dengan objek penanganan  pelayanan terdiri dari Secio Caesar/tumor kandungan sebanyak 172 orang, Perangsangan 227 orang, Kuret 111 orang, dan Ekstraksi Vakum 6 orang. (fadly/amr)

Share this:

CONVERSATION

Kaspin Solusi Tingkatkan Kualitas Keluarga Bumi Bersujud

Kalimantanview.com - Berangkat dari visi dan misi untuk memberikan pelayanan langsung dan gratis kepada publik khususnya dari kelompok masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan, Pemkab Tanbu meluncurkan program strategis yang diberi nama program Kaspin (Kartu Sehat dan Pintar). Program Kaspin yang merupakan rangkaian dua program strategis daerah dari tiga ikon program daerah yang terangkum dalam kerangka Program Tri Dharma Pembangunan daerah diluncurkan dan diformulasikan sebagai terobosan sekaligus solusi konstruktif dalam rangka untuk meningkatkan kualitas keluarga di Bumi Bersujud.
    
Secara konseptual, program Kaspin sebagai bagian dari ikon program Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga mulai digulirkan pemerintah daerah pada awal tahun 2013 sebagai jawaban atas aspirasi kolektif yang berkembang di masyarakat serta sebagai tindaklanjut obsesi
dan komitmen pemerintah daerah yang menghendaki adanya progres positif dari kualitas generasi penerus daerah.

Dalam jangka pendek, akumulasi sasaran program Kaspin ini diharapkan akan melahirkan tatanan generasi daerah yang sehat dan cerdas, dan untuk jangka panjang akan terciptalah tatanan dan kondisi keluarga daerah yang sejahtera. Karenanya, dengan diimplementasikannya program Kaspin tak
ada lagi anak usia sekolah di  Bumi Bersujud yang tak bersekolah, serta tak ada lagi warga masyarakat yang sakit dan tidak punya kemampuan untuk berobat.

Program Kaspin itu sendiri merupakan program penyempurna dari realisasi program pendidikan dan kesehatan gratis yang sebelumnya sudah direalisasikan Pemkab Tanbu pada tahun 2012 yang lalu. Pada sub program bidang pendidikan gratis, Pemkab telah menganggarkan dana kegiatan dalam APBD tahun anggaran 2013 sebesar Rp6,7 Miliar dari total anggaran bidang pendidikan sebesar Rp83.401.654.500. Dengan daya dukung anggaran sebesar itu teralokasi masing-masing untuk jenjang pendidikan SD Rp400 Juta, SLTP Rp1,5 miliar, dan SLTA Rp4,8 miliar.

Melalui program itu pemerintah daerah tak hanya mengalokasikannya untuk membiayai anak usia sekolah yang tak bersekolah sejak jenjang SD, namun juga diproyeksikan untuk membiayai anak yang putus sekolah, dan sudah barang tentu secara khusus program tersebut bertujuan untuk mengurangi angka putus sekolah di Bumi Bersujud. Namun program itu juga diperuntukkan bagi warga yang ingin melanjutkan pendidikan melalui model jenjang pendidikan keaksaraan fungsional paket A, paket B, dan paket C.

Untuk ikon program daerah ini, ditargetkan sebanyak 2.950 orang dapat menjadi bagian objek program sekolah umum /sederajat dengan perincian jenjang SD sebanyak 200 orang, SLTP sebanyak 750 orang, dan SLTA sebanyak 2.000 orang, dengan alokasi bantuan biaya pendidikan sebesar Rp2 juta perorang pertahun untuk jenjang pendidikan SD dan SLTP, dan Rp2,4 juta untuk jenjang SLTA.
Sementara untuk program pelayanan kesehatan gratis, beberapa ketentuan umum yang menjadi syarat untuk diketahui warga diantaranya, layanan kesehatan yang diterima warga adalah layanan rumah sakit kelas tiga, selanjutnya khusus untuk pelayanan kesehatan gratis bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu yang menjalani persalinan dengan jalan operasi cesar gratis, pemerintah
daerah mengharapkan setelah proses persalinan harus mengikuti program KB (Keluarga Berencana).

Syarat ini dimaksudkan agar kehamilan selanjutnya dapat direncanakan, serta untuk menjaga jarak kelahiran pasca operasi. Dengan mengikuti program KB setidaknya para ibu dari keluarga kurang mampu itu secara bertahap dapat memperbaiki kualitas kehidupan keluarganya.

Sebagai program penyempurna sekaligus program lanjutan tahun sebelumnya, untuk tahun 2013 dari total anggaran bidang kesehatan sebesar Rp62.545.226.380, sebesar Rp8.356.976.000, dialokasikan untuk penunjang dana program Kaspin bidang kesehatan. Sedangkan sasaran objek dari program kesehatan gratis ini difokuskan pada upaya peningkatan kesehatan perorangan primer (pokok) berupa rawat jalan, rawat inap, dan pertolongan persalinan termasuk tindakan Sectio Cesarian, serta tindakan operasi kebidanan /kandungan lainnya.

Sementara itu, dari data yang ada di Dinkes Tanbu, pada tahun 2012 yang lalu, warga pemegang  JKPM sebanyak 52.065 jiwa dengan jumlah warga yang terlayani sebanyak 6.892 jiwa, dimana sebanyak 516 orang terlayani melalui program cesar gratis dengan objek penanganan  pelayanan terdiri dari Secio Caesar/tumor kandungan sebanyak 172 orang, Perangsangan 227 orang, Kuret 111 orang, dan Ekstraksi Vakum 6 orang. (fadly/amr)

«
Next

Posting Lebih Baru

»
Previous

Posting Lama